Bismilah … OTW Jepang … adalah kalimat yang pertama
kali terucapkan ketika memasuki kabin Pesawat AirAsia. Pesawat dengan warna
ciri khas merah yang menjadi maskapai favorit orang Asia yang ingin berpergian
jauh termasuk diriku. Aku berangkat ke Jepang dengan 1 orang temanku bernama
Raka dan 1 orang guruku bernama Ari. Tujuanku pergi ke Jepang adalah untuk
mengikuti sebuah seminar yang diadakan disebuah sekolah ternama di Kota
Saitama, yaitu SMA Sakado. Keberangkatanku ke Jepang merupakan sebuah penantian
panjang yang telah lama aku impikan dan akhirnya bias terwujudkan. Semenjak
Agustus 2014, saat pertama kali memasuki bangku kelas XII, diriku mulai
disibukkan dengan berbagai aktivitas diluar sekolahn seperti mengikuti sebuah
perlombaan, sister school, sampai dengan mengikuti pameran. Dan diantara
banyaknya kegiatan yang aku ikuti, Sister school adalah sebuah kegiatan yang
paling menyenangkan dan tidak akan bias terlupakan.
Seperti kita tahu, sister school adalah program
kerjasama antar sekolah baik didalam maupun luar negeri terkait bidang
pendidikan dengan tujuan untuk memperluas pengalaman, pertukaran budaya, dan
lain- lain yang pada intinya berupa hal yang positif. Kegiatan ini dimulai pada
awal Agustus 2014 bertempat di Pusdiklat Kehutanan Bogor dengan diikuti oleh 3
sekolah yaitu SMK Kehutanan, SMA Kornita, SMA Sakado. Setelah itu berbagai
aktivitas pun mulai dilakukan dibanyak tempat yang berbeda seperti Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Ciremai, sampai pada
kunjungan kesebuah desa terpencil di Kaki Gunung yang terletak di Kabupaten
Cianjur.
Selama kurang lebih 2 minggu, aku menjalani program
ini dengajn senang hati dan bangga karena bias menjadi bagian dari siswa- siswi
yang peduli terhadap permasalahan lingkungan. Mengapa demikian ? Karena
sebagian besar aktivitas sister school ini terkait dengan bidang Lingkungan
Hidup.
Sekolahku bernamakan SMK Kehutanan . Sekolahku
merupakan sebuah sekolah kejuruan yang berada dibawah naungan Kementerian
Kehutanan dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Pusdiklat Kehutanan.
Setelah kegiatan sister school berakhir, ternyata dari Pihak Pusdiklat akan
menyeleksi 2 siswa terbaik untuk maju mewakili SMK Kehutanan pada Simposium
Internasional di Jepang. Dan rasa kecewa pun muncul ketika aku tak terpilih
untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun rasa kecewa pun hilang, ketika
dukungan keluarga, teman, dan guru- guru disekolah terhadap diriku agar tetap
semangat karena apabila kesempatan tidak bias dating sekarang, pasti akan
dating kesempatan lain dikemudian hari.
5 Bulan
kemudian …
Akhirnya keinginan yang selama ini aku impikan pun
dapat terwujudkan. Dari pihak SMA Sakado secara
resmi mengundang 2 siswa dari SMK Kehutanan untuk mengikuti acara
seminar disana. Dan kebetulan dari pihak SMA Sakado langsung menunjuk 2 siswa
yang akan berangkat kesana yaitu atas nama aku dan Raka, hal ini didasarkan
atas kemampuan atas kemampuan bahasa inggris yang dimiliki dan peranan aktif
saat mengikuti program sister school di Bogor bulan Agustus 2014 lalu.
Berbagai persiapan pun mulai aku lakukan, mulai dari
mengurusi Paspor, Visa, sampai- sampai aku rela meninggalkan pelajaran demi
mengurusi kegiatanku di Jepang. Tujuanku mempersiapkan ini dengan matang adalah
agar pada saat hari pelaksanaan nanti, acara ini bisa berjalan dengan lancar
dan tidak ada hambatan.
Akhirnya pada Selasa, 10 Februari 2015 adalah hari
yang sangat ditunggu-tunggu, karena pada sore harinya aku berangkat menuju
Pusdiklat Bogor untuk mengikuti Training & Pembekalan sebelum berangkat ke
Jepang. Selama kurang lebih 2 hari aku memperdalam materi yang akan
dipresentasikan pada seminar nantinya di Jepang. Kebetulan, Pembina yang
melatihku adalah seorang pengajar widyaiswara di Pusdiklat Kehutanan yang telah
berpengalaman dalam bidang bahasa inggris. Dia adalah Bapak Sunaryanto. Pria
kelahiran Kota Purworejo, Jawa tengan 51 tahun silam.
Dan hari yang ditunggu- tunggu pun datang juga, pada
hari kamis malam, kami melakukan perjalanan dari Kota Bogor menuju Bandara
Soekarno-Hatta. Kami berangkat pada pukul 02.00 WIB atau waktu dinihari, hal
ini dilakukan agar sebelum pesawat take-off, aku bisa mempersiapkan berbagai
hal yang mencakup proses keberangkatan seperti Check-In maupun pemeriksaan
dokumen. Seperti yang telah aku singgung diawal, maskapai yang aku tumpangi
adalah AirAsia dimana perjalanan ditempuh kurang lebih 15 jam menuju Bandara
Haneda Tokyo, akan tetapi ditengah perjalanan, aku akan melakukan transit
selama kurang lebih 6 jam di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
Kalau boleh jujur ini merupakan pengalaman pertama
bagi diriku naik pesawat, sehingga selama diperjalanan, aku tak henti-hentinya
mengamati pemandangan diatas awan yang menurutku sangatlah menakjubkan. Gugusan
awan yang terbentuk secara bergelombangkan maupun senja hari yang dating secara
perlahan membuktikan kuasa Tuhan yang begitu menakjubkan.
Akhirnya pesawat yang aku tumpangi bisa mendarat
dengan selamat di Bandara Haneda Tokyo pada pukul 21.00 waktu setempat. Rasa
syukur dan terima kasihpun tak henti-hentinya ku ucapkan kepada Nya yang telah
melindungi diriku selama perjalanan. Pada saat turun dari Pesawat, Nampak 2
orang sensei SMA Sakado yang menjemput kedatanganku yaitu Pak Tatemoto dan
Takara, mereka begitu antusias menyambut kedatanganku dan langsung
mengantarkanku ke tempat pemeriksaan dokumen. Setelah pemeriksaan dokumen
selesai, aku diajak oleh kedua sesnsei ini menuju hotel Toyoko Inn untuk
beristirahat selama 1 malam. Dan pada keesokan harinya, aku melakukan
perjalanan menuju SMA Sakado dengan menggunakan Kereta Api Cepat. Ini merupakan
pertama kali bagiku bisa merasakan berada didalam kereta api cepat di Jepang,
selama perjalanan aku mengamati pemandangan indah yang dapat aku saksikan
melalui kaca jendela kereta, gedung- gedung maupun bangunan lainnya memiliki
struktur unik dank has yang tidak pernah aku lihat sebelumnya selama aku hidup
di Indonesia. Nampak pula didalam kereta, keadaan yang sebelumnya tidak pernah
aku lihat di Indonesia yaitu sebagian penumpang kereta memanfaatkan waktu
mereka dengan membaca buku. Sungguh mengagumkan watak dari orang Jepang ini,
dimana mereka menilai waktu adalah uang dan mereka tidak ingin mempergunakan
waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Sugoi …
Tepat pukul 10.00 , kami tiba di sebuah bangunan
sekolah yang begitu megah yaitu SMA Sakado. Sekedar informasi, bahwa SMA Sakado
ini merupakan sebuah sekolah menengah negeri yang merupakan Labschool milik
University of Tsukuba. Pada saat kedatangan kami mendapatkan sambutan yang
hangat dari guru- guru dan Kepala sekolah. Pada sore harinya kami berpisah
menuju homestay yang disediakan oleh pihak sekolah. Homestayku bernama Harunori
Kishimoto, namun aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan Haru. Dia adalah
murid kelas X SMA Sakado, rumahnya terletak di Kota Fujimino. Setelah sampai
dirumah, aku bertemu dengan anggota keluarganya dan mendapatkan sambutan yang
sangat hangat dari mereka semua. Walaupun selama di Jepang cuaca sangat dingin,
namun aku berusaha untuk menghilangkan rasa dingin itu dengan mengamati
berbagai hal baru yang aku temui selama disana karena ini merupakan pengalaman
pertama kalinya aku berkunjung ke- luar negeri jadi aku harus memanfaatkan
setiap momentum dengan baik.
Pada hari minggu, 15 Februari 2015, temanku haru
mengajakku untuk pergi ke Kota Tokyo, karena dia akan mengikuti sebuah seminar,
tanpa ragu-ragu aku menyetujui ajakan dia. Seperti biasa, aku melakukan
perjalanan ke Kota Tokyo dengan menggunakan Kereta. Setelah sampai di Kota,
kami berdua berjalan kaki menuju tempat
diadakannya seminar yaitu Gedung
Toranomon Hill. Di perjalanan , aku tak henti-hentinya bertanya kepada
Haru tentang setiap objek yang aku lalui yang membuatku penasaran. Tak lupa aku
juga berkunjung sejenak ke Kuil Atago Jinja untuk sekedar mengambil Foto
bersama Haru. Sampailah kami disebuah gedung nan megah ibarat Sentul Convention
Center apabila di Indonesia, yaitu Toranomon Hill. Sebetulnya awalnya aku
sedikit kaget saat memasuki sebuah ruangan didalam gedung, karena setelah aku
amati, para peserta seminar yang hadir menggunakan pakaian formnal, sedangkan diriku mengenakan
pakaian biasa. Namun, aku tak mempermasalahkan hal itu. Aku pun menyimak dengan
seksama pada saat jalannya seminar berlangsung, Nampak didepan beberapa siswa
SMA memberikan pidato dan ide-ide mereka. Setelah aku ikuti jalannya seminar
selama kurang lebih 2 jam, aku dapat menyimpulkan bahwa seminar ini bertemakan
tentang Globalisasi.
Setelah itu, Haru mengajakku untuk mengunjungi salah
satu tempat terkenal di Tokyo yang menjadi Ikon kota tersebut yaitu TOKYO
TOWER. Mungkin apabila diibaratkan
menara ini bagaikan Menara Eifel nya Kota Tokyo. Menurut Haru, wajib bagi orang
yang baru pertama kali dating ke Jepang untuk mengunjungi Tokyo Tower karena
menara ini dianggap sebagai titik pusat dari Kota Tokyo. Menurut informasi yang
aku dapatkan, menara setinggi 333 meter ini dibangun pada tahun 1912 oleh. Dari
atas menara, kita bisa melihat pemandangan kota Tokyo dengan jelas. Nampak
gedung-gedung tinggi maupun bangunan lainnya yang sangat terpadu dan menarik
untuk dikunjungi.
Puas berkeliling kota Tokyo, aku melanjutkan perjalananku
menuju Kota Akihabara. Akihabara merupakan satu kota yang sangat terkenal
didunia, karena di kota ini banyak dihasilkan produk- produk canggih buatan
Jepang dibidang Teknologi Animasi. Contohnyah adalah Manga, Anime, Kartun, dan
sejenisnya. Dan tidak ketinggalan, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi AKB
48 Cafe & Shop dimana, didalam toko ini aku temukan berbagai cinderamata
unik terkait girlband asal Jepang, dimana AKB 48 ini merupakan induk dari JKT
48 girlband asal Indonesia.
Berkunjung
ke Asakusa
Sebelum kembali ke Indonesia, Pihak panitia
Pertukaran Pelajar mengajakku dan rombongan untuk mampir kesebuah tempat
bersejarah di Jepang yaitu Asakusa. Di daerah Asakusa ini terdapat sebuah kuil
tua dengan Gerbang Petir yang sangat legendaris. Belum lagi dengan adanya pasar
cinderamata yang berjajar disekitar kuil. Di Asakusa terdapat sebuah bangunan
tua yang bernama Kuil Sensoji. Berdasarkan informasi yang aku dapatkan, Kuil
ini dibangun tahun 942 M didaerah Komagata. Namun, pada tahun 1635 kuil ini
direlokasi ke lokasi saat ini.Sebelum memasuki kuil pengunjung akan melewati
sebuah pintu gerbang bernama Kaminarimon yang berarti Gerbang Petir. Ditengah –
tengah gerbang terdapat sebuah lampion yang besar yang sangat terkenal dan
menjadi Ikon tempat tersebut. Setiap pengunjung yang datang ke Asakusa, kurang
afdhol apabila tidak mengambil foto ditempat itu. Oleh karena itu, aku bersama
teman-temanku selalu tak bisa melewatkan setiap pijakan langkah dengan berfoto,
kebetulan Guruku membawa kamera milik sekolah jenis XLR sehingga setiap
jepretan gambar yang diambil pastinya mempunyai kualitas yang menarik.
Rangkaian Kegiatan Utama
Kegiatan seminar (
Kenkyu Taikai ) di SMA Sakado Jepang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Februari
2015 bertempat di Auditorium SMA Sakado. Sebelum dumulainya seminar,selama 3
hari siswa- siswi peserta seminar yang terdiri dari 3 sekolah yaitu SMA Sakado,
SMK Kehutanan, dan SMA Kornita Bogor mengikuti banyak aktivitas yang sangat
bermanfaat seperti salah satunya adalah menguikuti proses pembelajaran didalam
kelas maupun ekstrakurikuler diluar kelas.
Berikut
deskripsi kegiatan yang di sajikan pertanggal kegiatan:
Senin, 16
Februari 2015
Kegiatan di hari pertama
ini di mulai dengan kegiatan pembelajaran di kelas, namun sebelumnya terlebih
dahulu diadakan opening ceremony dalam rangka membuka kegiatan yang akan di
laksanakan selama di Jepang.
Kegiatan pembelajaran di SMA
Sakado dimulai pukul 08.30, di selang dengan istirahat makan siang pada pukul
12.00 dan berakhir pukul 16.00 waktu jepang, dalam waktu tersebut sudah
termasuk kegiatan klub maupun ekstrakulikuler. Namun, bagi perserta kegiatan
kenkyu taikai hanya mengikuti kegiatan pembelajaran hingga pukul 12.00, karena
seterusnya akan di lanjutkan dengan persiapan seminar dan presentasi kegiatan
Super Global High School, sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Persiapan
seminar usai pada pukul 16.00 dan selanjutnya para peserta kenkyu taikai bisa
beristirahat di rumah Home Stay masing – masing.
Selasa, 17
Februari 2015
Kegiatan di
hari ini di awali sama seperti hari sebelumnya, kegiatan di awali dengan
mengikuti pembelajaran di kelas masing – masing dan mengikuti aktivitas seperti
biasa. Pada pukul 10.00 di adakan pesta perpisahan untuk siswa kelas 3 SMA
Sakado. Pesta perpisahan ini di isi dengan banyak pertunjukan dari murid –
murid kelas 1 maupun kelas 2 sebagai wujud penghormatan kepada siswa kelas 3
yang tidak akan lama lagi akan melepaskan statusnya sebagai siswa di SMA
Sakado. Siswa kelas 3 di SMA Sakado belajar penuh hanya satu semester, dan
selebihnya pada semester selanjutnya mereka akan dipersiapkan untuk persiapan
memasuki perguruan tinggi. Pesta perpisahan ini usai pada pukul 12.00 dan di
lanjutkan dengan makan siang bersama pada pukul 12.30. Setelah itu, khusus
untuk peserta kenkyu taikai, selanjutnya akan mengikuti kegiatan Cultural
Exchange Party, dimana kegiatan ini selain diikuti para perserta kenkyu taikai,
juga di ikuti oleh siswa dari SMA Sakado yang akan menjadi peserta SGH
selanjutnya, dalam kegiatan ini para peserta saling mengenalkan diri, bermain
game, dan saling bertukar pengalaman seputar kegiatan Super Global High School.
Kegiatan ini usai pukul 16.00 dan selanjutnya para peserta di perbolehkan
beristirahat dan kembali ke rumah masing – masing.
Rabu, 18
Februari 2015
Kegiatan
hari ini diwalai dengan mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengikuti aktivitas
seperti biasa hingga tiba waktunya makan siang. Selanjutnya adalah Persiapan
dan latihan untuk seminar dan presentasi tentang Super Global High School,
dimana persiapan do hari ini adalah persiapan final, karena keesokan harinya
adalah hari dimana para peserta akan menampilkan presentasinya masing – masing.
Kegiatan di hari ini berakhir lebih lama daripada hari sebelumnya, karena di
laksanakan beberapa gladi untuk acara puncak keesokan harinya. Kegiatan usai
pada pukul 18.00.
Kamis, 19 Februari 2015
Hari ini merupakan hari dimana acara
puncak dari serangkaian acara yang di laksanakan di SMA Sakado. Kegiatan di
awali dengan Seminar seputar Super Global High School, dimana pada seminar ini
di kenalkan lebih rinci tentang Program Super Global High School secara
menyeluruh. Di selang dengan makan siang bersama pada pukul 12.30, dan kegiatan
di lanjutkan kembali pada 13.00 yaitu kegiatan presentasi tentang Super Global
High School oleh para peserta Kenkyu Taikai. Presentasi di awali oleh para siswa
SMA Sakado dengan materi dan hasil observasi mereka masing – masing, lalu di
lanjut dengan presentasi gabungan oleh siswa SMA Sakado, SMK Kehutanan Negeri
Kadipaten, dan SMA Kornita, dimana dalam presentasi ini kami membawakan materi
seputar Super Global High School dan laporan seputar kegiatan Super Global High
School tahun lalu yang kami laksanakan bersama, selain itu bersama dengam siswa
dari jepang kami membantu program recycling project, dimana dalam kegiatan ini
kami membantu memasarkan souvenir berupa pin dan ikat rambut yang terbuat dari
barang – barang bekas, yang merupakan salah satu hasil produk dari kegiatan
Super Global High School tahun lalu. Kegiatan presentasi usai pada pukul 17.00
dan di lanjut dengan Tea party dengan seluruh guru dari setiap sekolah di
Jepang yang menghadiri acara seminar dan presentasi ini, seluruh rangkaian
kegiatan hari ini usai pada pukul 19.00, dan selanjutnya para peserta di
persilahkan untuk beristirahat.
Jum’at, 20
Februari 2015
Hari ini
merupakan hari terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan yang di laksanakan di
Jepang. Hari ini di isi dengan kegiatan wisata ke kota Askusa di Jepang, dimana
di kota ini kami mengunjungi beberapa situs menarik, diantaranya adalah Tokyo
Sky Tree, salah satu menara di Jepang, lalu mengunjungi jajaran situs souvenir
di asakusa, dan mengunjungi salah satu kuil terbesar yang ada di kota ini.
Kegiatan pun berakhir pada 17.00, dan setelah itu kami puas mengunjungi Asakusa, kami bergegas
menuju ke Bandara Tokyo untuk kembali ke Indonesia.
Itulah
beberapa cerita seputar pengalamanku
mengunjungi Negeri Sakura. Banyak sekali hal yang berkesan yang tidak
dapat semuanya aku ungkapkan secara keseluruhan yang pastinya tak akan pernah
aku lupakan dalam hidupku
Doumo Arigatou Gozaimasu ...
Mata Aimasho ....