Sabtu, 16 Januari 2016

Kenangan tak terlupakan satu minggu di Negeri sakura




 


Bismilah … OTW Jepang … adalah kalimat yang pertama kali terucapkan ketika memasuki kabin Pesawat AirAsia. Pesawat dengan warna ciri khas merah yang menjadi maskapai favorit orang Asia yang ingin berpergian jauh termasuk diriku. Aku berangkat ke Jepang dengan 1 orang temanku bernama Raka dan 1 orang guruku bernama Ari. Tujuanku pergi ke Jepang adalah untuk mengikuti sebuah seminar yang diadakan disebuah sekolah ternama di Kota Saitama, yaitu SMA Sakado. Keberangkatanku ke Jepang merupakan sebuah penantian panjang yang telah lama aku impikan dan akhirnya bias terwujudkan. Semenjak Agustus 2014, saat pertama kali memasuki bangku kelas XII, diriku mulai disibukkan dengan berbagai aktivitas diluar sekolahn seperti mengikuti sebuah perlombaan, sister school, sampai dengan mengikuti pameran. Dan diantara banyaknya kegiatan yang aku ikuti, Sister school adalah sebuah kegiatan yang paling menyenangkan dan tidak akan bias terlupakan.
Seperti kita tahu, sister school adalah program kerjasama antar sekolah baik didalam maupun luar negeri terkait bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperluas pengalaman, pertukaran budaya, dan lain- lain yang pada intinya berupa hal yang positif. Kegiatan ini dimulai pada awal Agustus 2014 bertempat di Pusdiklat Kehutanan Bogor dengan diikuti oleh 3 sekolah yaitu SMK Kehutanan, SMA Kornita, SMA Sakado. Setelah itu berbagai aktivitas pun mulai dilakukan dibanyak tempat yang berbeda seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Ciremai, sampai pada kunjungan kesebuah desa terpencil di Kaki Gunung yang terletak di Kabupaten Cianjur.
Selama kurang lebih 2 minggu, aku menjalani program ini dengajn senang hati dan bangga karena bias menjadi bagian dari siswa- siswi yang peduli terhadap permasalahan lingkungan. Mengapa demikian ? Karena sebagian besar aktivitas sister school ini terkait dengan bidang Lingkungan Hidup.
Sekolahku bernamakan SMK Kehutanan . Sekolahku merupakan sebuah sekolah kejuruan yang berada dibawah naungan Kementerian Kehutanan dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Pusdiklat Kehutanan. Setelah kegiatan sister school berakhir, ternyata dari Pihak Pusdiklat akan menyeleksi 2 siswa terbaik untuk maju mewakili SMK Kehutanan pada Simposium Internasional di Jepang. Dan rasa kecewa pun muncul ketika aku tak terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun rasa kecewa pun hilang, ketika dukungan keluarga, teman, dan guru- guru disekolah terhadap diriku agar tetap semangat karena apabila kesempatan tidak bias dating sekarang, pasti akan dating kesempatan lain dikemudian hari.
  
5 Bulan kemudian …
Akhirnya keinginan yang selama ini aku impikan pun dapat terwujudkan. Dari pihak SMA Sakado secara  resmi mengundang 2 siswa dari SMK Kehutanan untuk mengikuti acara seminar disana. Dan kebetulan dari pihak SMA Sakado langsung menunjuk 2 siswa yang akan berangkat kesana yaitu atas nama aku dan Raka, hal ini didasarkan atas kemampuan atas kemampuan bahasa inggris yang dimiliki dan peranan aktif saat mengikuti program sister school di Bogor bulan Agustus 2014 lalu.
Berbagai persiapan pun mulai aku lakukan, mulai dari mengurusi Paspor, Visa, sampai- sampai aku rela meninggalkan pelajaran demi mengurusi kegiatanku di Jepang. Tujuanku mempersiapkan ini dengan matang adalah agar pada saat hari pelaksanaan nanti, acara ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan.
Akhirnya pada Selasa, 10 Februari 2015 adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu, karena pada sore harinya aku berangkat menuju Pusdiklat Bogor untuk mengikuti Training & Pembekalan sebelum berangkat ke Jepang. Selama kurang lebih 2 hari aku memperdalam materi yang akan dipresentasikan pada seminar nantinya di Jepang. Kebetulan, Pembina yang melatihku adalah seorang pengajar widyaiswara di Pusdiklat Kehutanan yang telah berpengalaman dalam bidang bahasa inggris. Dia adalah Bapak Sunaryanto. Pria kelahiran Kota Purworejo, Jawa tengan 51 tahun silam.
Dan hari yang ditunggu- tunggu pun datang juga, pada hari kamis malam, kami melakukan perjalanan dari Kota Bogor menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kami berangkat pada pukul 02.00 WIB atau waktu dinihari, hal ini dilakukan agar sebelum pesawat take-off, aku bisa mempersiapkan berbagai hal yang mencakup proses keberangkatan seperti Check-In maupun pemeriksaan dokumen. Seperti yang telah aku singgung diawal, maskapai yang aku tumpangi adalah AirAsia dimana perjalanan ditempuh kurang lebih 15 jam menuju Bandara Haneda Tokyo, akan tetapi ditengah perjalanan, aku akan melakukan transit selama kurang lebih 6 jam di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
Kalau boleh jujur ini merupakan pengalaman pertama bagi diriku naik pesawat, sehingga selama diperjalanan, aku tak henti-hentinya mengamati pemandangan diatas awan yang menurutku sangatlah menakjubkan. Gugusan awan yang terbentuk secara bergelombangkan maupun senja hari yang dating secara perlahan membuktikan kuasa Tuhan yang begitu menakjubkan.
Akhirnya pesawat yang aku tumpangi bisa mendarat dengan selamat di Bandara Haneda Tokyo pada pukul 21.00 waktu setempat. Rasa syukur dan terima kasihpun tak henti-hentinya ku ucapkan kepada Nya yang telah melindungi diriku selama perjalanan. Pada saat turun dari Pesawat, Nampak 2 orang sensei SMA Sakado yang menjemput kedatanganku yaitu Pak Tatemoto dan Takara, mereka begitu antusias menyambut kedatanganku dan langsung mengantarkanku ke tempat pemeriksaan dokumen. Setelah pemeriksaan dokumen selesai, aku diajak oleh kedua sesnsei ini menuju hotel Toyoko Inn untuk beristirahat selama 1 malam. Dan pada keesokan harinya, aku melakukan perjalanan menuju SMA Sakado dengan menggunakan Kereta Api Cepat. Ini merupakan pertama kali bagiku bisa merasakan berada didalam kereta api cepat di Jepang, selama perjalanan aku mengamati pemandangan indah yang dapat aku saksikan melalui kaca jendela kereta, gedung- gedung maupun bangunan lainnya memiliki struktur unik dank has yang tidak pernah aku lihat sebelumnya selama aku hidup di Indonesia. Nampak pula didalam kereta, keadaan yang sebelumnya tidak pernah aku lihat di Indonesia yaitu sebagian penumpang kereta memanfaatkan waktu mereka dengan membaca buku. Sungguh mengagumkan watak dari orang Jepang ini, dimana mereka menilai waktu adalah uang dan mereka tidak ingin mempergunakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Sugoi …
Tepat pukul 10.00 , kami tiba di sebuah bangunan sekolah yang begitu megah yaitu SMA Sakado. Sekedar informasi, bahwa SMA Sakado ini merupakan sebuah sekolah menengah negeri yang merupakan Labschool milik University of Tsukuba. Pada saat kedatangan kami mendapatkan sambutan yang hangat dari guru- guru dan Kepala sekolah. Pada sore harinya kami berpisah menuju homestay yang disediakan oleh pihak sekolah. Homestayku bernama Harunori Kishimoto, namun aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan Haru. Dia adalah murid kelas X SMA Sakado, rumahnya terletak di Kota Fujimino. Setelah sampai dirumah, aku bertemu dengan anggota keluarganya dan mendapatkan sambutan yang sangat hangat dari mereka semua. Walaupun selama di Jepang cuaca sangat dingin, namun aku berusaha untuk menghilangkan rasa dingin itu dengan mengamati berbagai hal baru yang aku temui selama disana karena ini merupakan pengalaman pertama kalinya aku berkunjung ke- luar negeri jadi aku harus memanfaatkan setiap momentum dengan baik. 
Berkunjung ke Tokyo Tower dan Kota Akihabara





Pada hari minggu, 15 Februari 2015, temanku haru mengajakku untuk pergi ke Kota Tokyo, karena dia akan mengikuti sebuah seminar, tanpa ragu-ragu aku menyetujui ajakan dia. Seperti biasa, aku melakukan perjalanan ke Kota Tokyo dengan menggunakan Kereta. Setelah sampai di Kota, kami berdua  berjalan kaki menuju tempat diadakannya seminar yaitu Gedung  Toranomon Hill. Di perjalanan , aku tak henti-hentinya bertanya kepada Haru tentang setiap objek yang aku lalui yang membuatku penasaran. Tak lupa aku juga berkunjung sejenak ke Kuil Atago Jinja untuk sekedar mengambil Foto bersama Haru. Sampailah kami disebuah gedung nan megah ibarat Sentul Convention Center apabila di Indonesia, yaitu Toranomon Hill. Sebetulnya awalnya aku sedikit kaget saat memasuki sebuah ruangan didalam gedung, karena setelah aku amati, para peserta seminar yang hadir menggunakan  pakaian formnal, sedangkan diriku mengenakan pakaian biasa. Namun, aku tak mempermasalahkan hal itu. Aku pun menyimak dengan seksama pada saat jalannya seminar berlangsung, Nampak didepan beberapa siswa SMA memberikan pidato dan ide-ide mereka. Setelah aku ikuti jalannya seminar selama kurang lebih 2 jam, aku dapat menyimpulkan bahwa seminar ini bertemakan tentang Globalisasi.
Setelah itu, Haru mengajakku untuk mengunjungi salah satu tempat terkenal di Tokyo yang menjadi Ikon kota tersebut yaitu TOKYO TOWER.  Mungkin apabila diibaratkan menara ini bagaikan Menara Eifel nya Kota Tokyo. Menurut Haru, wajib bagi orang yang baru pertama kali dating ke Jepang untuk mengunjungi Tokyo Tower karena menara ini dianggap sebagai titik pusat dari Kota Tokyo. Menurut informasi yang aku dapatkan, menara setinggi 333 meter ini dibangun pada tahun 1912 oleh. Dari atas menara, kita bisa melihat pemandangan kota Tokyo dengan jelas. Nampak gedung-gedung tinggi maupun bangunan lainnya yang sangat terpadu dan menarik untuk dikunjungi.
   
Puas berkeliling kota Tokyo, aku melanjutkan perjalananku menuju Kota Akihabara. Akihabara merupakan satu kota yang sangat terkenal didunia, karena di kota ini banyak dihasilkan produk- produk canggih buatan Jepang dibidang Teknologi Animasi. Contohnyah adalah Manga, Anime, Kartun, dan sejenisnya. Dan tidak ketinggalan, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi AKB 48 Cafe & Shop dimana, didalam toko ini aku temukan berbagai cinderamata unik terkait girlband asal Jepang, dimana AKB 48 ini merupakan induk dari JKT 48 girlband asal Indonesia.
Berkunjung ke Asakusa




Sebelum kembali ke Indonesia, Pihak panitia Pertukaran Pelajar mengajakku dan rombongan untuk mampir kesebuah tempat bersejarah di Jepang yaitu Asakusa. Di daerah Asakusa ini terdapat sebuah kuil tua dengan Gerbang Petir yang sangat legendaris. Belum lagi dengan adanya pasar cinderamata yang berjajar disekitar kuil. Di Asakusa terdapat sebuah bangunan tua yang bernama Kuil Sensoji. Berdasarkan informasi yang aku dapatkan, Kuil ini dibangun tahun 942 M didaerah Komagata. Namun, pada tahun 1635 kuil ini direlokasi ke lokasi saat ini.Sebelum memasuki kuil pengunjung akan melewati sebuah pintu gerbang bernama Kaminarimon yang berarti Gerbang Petir. Ditengah – tengah gerbang terdapat sebuah lampion yang besar yang sangat terkenal dan menjadi Ikon tempat tersebut. Setiap pengunjung yang datang ke Asakusa, kurang afdhol apabila tidak mengambil foto ditempat itu. Oleh karena itu, aku bersama teman-temanku selalu tak bisa melewatkan setiap pijakan langkah dengan berfoto, kebetulan Guruku membawa kamera milik sekolah jenis XLR sehingga setiap jepretan gambar yang diambil pastinya mempunyai kualitas yang menarik.
  
Rangkaian Kegiatan Utama
Kegiatan seminar ( Kenkyu Taikai ) di SMA Sakado Jepang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Februari 2015 bertempat di Auditorium SMA Sakado. Sebelum dumulainya seminar,selama 3 hari siswa- siswi peserta seminar yang terdiri dari 3 sekolah yaitu SMA Sakado, SMK Kehutanan, dan SMA Kornita Bogor mengikuti banyak aktivitas yang sangat bermanfaat seperti salah satunya adalah menguikuti proses pembelajaran didalam kelas maupun ekstrakurikuler diluar kelas.
Berikut deskripsi kegiatan yang di sajikan pertanggal kegiatan:
Senin, 16 Februari 2015
                        Kegiatan di hari pertama ini di mulai dengan kegiatan pembelajaran di kelas, namun sebelumnya terlebih dahulu diadakan opening ceremony dalam rangka membuka kegiatan yang akan di laksanakan selama di Jepang.  Kegiatan  pembelajaran di SMA Sakado dimulai pukul 08.30, di selang dengan istirahat makan siang pada pukul 12.00 dan berakhir pukul 16.00 waktu jepang, dalam waktu tersebut sudah termasuk kegiatan klub maupun ekstrakulikuler. Namun, bagi perserta kegiatan kenkyu taikai hanya mengikuti kegiatan pembelajaran hingga pukul 12.00, karena seterusnya akan di lanjutkan dengan persiapan seminar dan presentasi kegiatan Super Global High School, sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Persiapan seminar usai pada pukul 16.00 dan selanjutnya para peserta kenkyu taikai bisa beristirahat di rumah Home Stay masing – masing.

Selasa, 17 Februari 2015
                        Kegiatan di hari ini di awali sama seperti hari sebelumnya, kegiatan di awali dengan mengikuti pembelajaran di kelas masing – masing dan mengikuti aktivitas seperti biasa. Pada pukul 10.00 di adakan pesta perpisahan untuk siswa kelas 3 SMA Sakado. Pesta perpisahan ini di isi dengan banyak pertunjukan dari murid – murid kelas 1 maupun kelas 2 sebagai wujud penghormatan kepada siswa kelas 3 yang tidak akan lama lagi akan melepaskan statusnya sebagai siswa di SMA Sakado. Siswa kelas 3 di SMA Sakado belajar penuh hanya satu semester, dan selebihnya pada semester selanjutnya mereka akan dipersiapkan untuk persiapan memasuki perguruan tinggi. Pesta perpisahan ini usai pada pukul 12.00 dan di lanjutkan dengan makan siang bersama pada pukul 12.30. Setelah itu, khusus untuk peserta kenkyu taikai, selanjutnya akan mengikuti kegiatan Cultural Exchange Party, dimana kegiatan ini selain diikuti para perserta kenkyu taikai, juga di ikuti oleh siswa dari SMA Sakado yang akan menjadi peserta SGH selanjutnya, dalam kegiatan ini para peserta saling mengenalkan diri, bermain game, dan saling bertukar pengalaman seputar kegiatan Super Global High School. Kegiatan ini usai pukul 16.00 dan selanjutnya para peserta di perbolehkan beristirahat dan kembali ke rumah masing – masing.
Rabu, 18 Februari 2015
Kegiatan hari ini diwalai dengan mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengikuti aktivitas seperti biasa hingga tiba waktunya makan siang. Selanjutnya adalah Persiapan dan latihan untuk seminar dan presentasi tentang Super Global High School, dimana persiapan do hari ini adalah persiapan final, karena keesokan harinya adalah hari dimana para peserta akan menampilkan presentasinya masing – masing. Kegiatan di hari ini berakhir lebih lama daripada hari sebelumnya, karena di laksanakan beberapa gladi untuk acara puncak keesokan harinya. Kegiatan usai pada pukul 18.00.
           
            Kamis, 19 Februari 2015
            Hari ini merupakan hari dimana acara puncak dari serangkaian acara yang di laksanakan di SMA Sakado. Kegiatan di awali dengan Seminar seputar Super Global High School, dimana pada seminar ini di kenalkan lebih rinci tentang Program Super Global High School secara menyeluruh. Di selang dengan makan siang bersama pada pukul 12.30, dan kegiatan di lanjutkan kembali pada 13.00 yaitu kegiatan presentasi tentang Super Global High School oleh para peserta Kenkyu Taikai. Presentasi di awali oleh para siswa SMA Sakado dengan materi dan hasil observasi mereka masing – masing, lalu di lanjut dengan presentasi gabungan oleh siswa SMA Sakado, SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, dan SMA Kornita, dimana dalam presentasi ini kami membawakan materi seputar Super Global High School dan laporan seputar kegiatan Super Global High School tahun lalu yang kami laksanakan bersama, selain itu bersama dengam siswa dari jepang kami membantu program recycling project, dimana dalam kegiatan ini kami membantu memasarkan souvenir berupa pin dan ikat rambut yang terbuat dari barang – barang bekas, yang merupakan salah satu hasil produk dari kegiatan Super Global High School tahun lalu. Kegiatan presentasi usai pada pukul 17.00 dan di lanjut dengan Tea party dengan seluruh guru dari setiap sekolah di Jepang yang menghadiri acara seminar dan presentasi ini, seluruh rangkaian kegiatan hari ini usai pada pukul 19.00, dan selanjutnya para peserta di persilahkan untuk beristirahat.

Jum’at, 20 Februari 2015
            Hari ini merupakan hari terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan yang di laksanakan di Jepang. Hari ini di isi dengan kegiatan wisata ke kota Askusa di Jepang, dimana di kota ini kami mengunjungi beberapa situs menarik, diantaranya adalah Tokyo Sky Tree, salah satu menara di Jepang, lalu mengunjungi jajaran situs souvenir di asakusa, dan mengunjungi salah satu kuil terbesar yang ada di kota ini. Kegiatan pun berakhir pada 17.00, dan setelah itu  kami puas mengunjungi Asakusa, kami bergegas menuju ke Bandara Tokyo untuk kembali ke Indonesia.

Itulah beberapa cerita seputar pengalamanku  mengunjungi Negeri Sakura. Banyak sekali hal yang berkesan yang tidak dapat semuanya aku ungkapkan secara keseluruhan yang pastinya tak akan pernah aku lupakan dalam hidupku

Doumo Arigatou Gozaimasu ... 
Mata Aimasho ....